[ Aku dan Hatiku ]

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
In the name of Allah the Most Gracious and Merciful

Saat waktu berlalu..Hambar..Aku diam membisu. .Sekadar secalit senyuman tiada rasa menemani bicara.
Ku tanyakan pada hati.

Aku: Kamu sihat?

Hati: *Sepi*

Aku: Kamu demam ya?

Hati: Hmm..mungkin (*sayup kedengaran suara itu. Tidak seceria selalu*)

Aku: Kamu semakin berubah pucat dan lesu warnamu?

Hati: *Diam*

Aku: Aku lihat kamu ada simptom penyakit hati. (*merenung jauh cuba untuk menyelami dasar hati*)

Hati: Aku rasa semakin lemah ..Kabur. .Tolong..(*lemah suara itu*)

Aku: Aduhai,hatiku..takkan ku biarkan engkau terus sakit dan mati. Mungkin ada debu yang tersalut tidak dibersihkan. Mungkin juga ada calar yang semakin pedih dan tidak dirawat. Duhai hatiku, usah terus begini. Aku rindu pada bisikanmu yang selalu berceloteh itu ini. Aku rindu pada kata tegasmu menyedarkan aku untuk terus pandang ke depan tanpa menoleh hitam pekat jalan yang ditinggalkan. Aku rindu tiupan semangat darimu saat aku merasa lelah dan penat dengan keadaan sedangkan perjalananku masih jauh. Aku rindu untuk membiarkan manik-manik jernih menitis saat aku mengadu segalanya pada Dia.Sungguh..aku rindu saat itu..Hati..tolong jangan mati lagi..(*sayu*)

Hati:Rawatlah aku..aku juga tidak ingin mati lagi..bersihkan aku..ubatilah aku..

Aku: Bertahanlah wahai hati..aku akan segera pergi mencari ubatmu..tunggu aku kembali..(*berlari pergi.*)