[ Permata Indah ]

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
In the name of Allah the Most Gracious and Merciful

Tempat: Masjid **-****
Masa: Sekitar waktu Maghrib
Pemerhati dari jauh: Aku dan Seorang Teman
Subjek pemerhatian: Seorang Wanita Berhijab Putih


Setelah sampai di perkarangan rumahNya. Kami diam sebentar di dalam kereta. Tiba-tiba lalu seorang wanita berhijab putih yang menutupi seluruh tubuhnya. Aku memandang wanita itu hingga dia masuk ke dalam masjid. *tersenyum sendiri*

................................................................................................
Bicara aku dan Seorang teman:


Aku: Hmm,suka tengok orang pakai macam tue. Mesti dia rasa selamat.

Teman: Kenapa Wardah tak pakai macam tue?

Aku: Teringin.. tapi..*diam*

Teman: Tapi apa? Kan bagus pakai macam tue.

Aku: Betul. Cuma diri ini tidak selalu ‘menjaga’ malah ilmu yang ada di dada masih cetek benar. Tidak terhitung noda dan dosa agaknya. Selalu saja terleka dengan dunia. *hatiku berlagu sayu:terasa diri ini lemah,hina bersalut dosa malah terlalu kerdil di hadapanNya*

Teman: Tapi selagi kita mencuba untuk berubah tak salah kan.

Aku: Betul. Insya-Allah satu hari nanti.Semoga di permudahkan. Kita sama-sama berjuang ya.
*tersenyum*

Seruan azan telah kedengaran dan bicara kami berhenti di situ.

.................................................................................................

.:.Ya Allah,berikan kami kekuatan untuk berjuang merasai kemanisan iman dan dekat denganMu.:.

Hatiku berbisik:
Dia permata indah tapi aku butir pasir tiada warna,
Dia ibarat cahaya tapi aku kelam bernoda,
Dia bagai haruman tapi aku sekadar perhiasan biasa,
Andai dia bidadari berwajah manusia, sungguh aku ingin menjadi sepertinya.

Current mood: Rindu lagi saat itu…